Subscribe:

Senin, 28 Juli 2014

The first day of Lebarann with Kambing

Selamat malam:)
Hari ini adalah hari yang istimewa bagi seluruh umat Islam sedunia. Yap. Lebaran.
Lebaran itu diidentikkan dengan Mudik, THR, dan Maaf-memaafkan.

Hari ini, di pagi yang cerah, nyokap dan gue bangun pagi sekitar jam 6. Gue pun mandi dan menyiapkan segala keperluan untuk sholat Idul Fitri. Dari koran, sajadah, dan tidak lupa membawa muka.
Dengan memakai baju gamis hitam dengan kopiah hitam bergaris putih di pinggirannya dan ujung atasnya yang lancip gue sangat percaya diri atas penampilan gue, mungkin gue udah kayak Pak Udztad yang terhormat di kalangan masyarakat−ato sampah masyarakat(?).
Gue melaksanakan sholat dengan tertib, lancar, dan khidmat.

Kemudian gue pulang dan langsung meminta maaf kepada nyokap gue atas kesalahan-kesalahan yang selama ini gue perbuat.Lalu gue ganti baju.

Mungkin kebanyakn anak-anak sehabis sholat akan keliling-keliling buat nyari uang lebaran, biasanya gue nyebut anak-anak yang begitu adalah "anak-anak korban lebaran".  Kenapa? karena mereka rela panas-panasan hanya untuk uang di saat lebaran.

Lanjut. Gue pulang mengganti baju gamis gue dengan baju koko putih lengan pendek serta celana kain hitam

panjang dengan sepatu santai hitam bermotif pohon kelapa berwarna putih.
Mungkin kalian akan berpikir bahwa gue akan menjadi "anak korban lebaran". Salah.
Gue bakal jadi Tukang potong Kambing Gulinggggg!!.

Ya, aneh emang. Bagaimana mungkin anak berumur 14 tahun bisa menjadi tukang potong kambing guling. Jadi, ceritanya waktu malam takbiran nyokap gue nerima kerjaan untuk jadi tukang kambing guling., terus nyokap nawarin gue untuk jadi tukang potongnya, tentu saja dengan nyokap. Pertamanya sih gue ragu-ragu, tapi setelah tau reward-nyaaa. Execpted.



Nyokap dan gue pun ngambil kambingnya di rumah orang yang ngasih job. Setelah itu kita langsung pergi ke rumah pelanggan yang sedang mengadakan acara. Mungkin Open House ato apalah, gue juga gak tau ceritanya.
Sampe di sana gue langsung mempersiapkan segala perkakas di tempat stand-nya kambing guling. Ternyata acaranya udah rame, buanyakk banget orangnya, baru dateng di stand-nya udah langsung dikeroyok aja. Mungkin kita terlambat, tapi kita dikasitau sama orang yang ngasih job-nya dateng jam 10 pagi.

Ini pengalaman pertama gue motong kambing guling. Sebelum-sebelumnya cuman bisa ngabisin. hehhehe.
Emang, pertama-pertamanya sih gue agak kesulita motongnya tapi lama-kelamaan yaaaaaaaaaaaa.
SAMA AJA.
Susah banget motongin kambing yang digantung, apalagi gue gak tau seluk-beluknya si kambing−karena dia belom punya KaTePe. Sekitar 1 jam-an gue pun tukar posisi dengan nyokap gue. Dia jadi striker(pemotong), dan gue jadi pelatih(penyusun strate-kambing guling). Jadi gue yang masak kambingnya dan melayani tamu yang mau makan.

Setelah 2 jam, akhirnya pertandingan selese dengan kemenangan di pihak wasit. Lho?. 
Gue berlumuran dengan darah keringat, entah kenapa jadi tukang kambing guling itu susah, padahal hanya motong, masak, tamunya tinggal ngambil, tapi ah sudahlah. 

Setelah itu gue dan nyokap langsung otw ke rumah oma gue. Ya kalian tau sendiri apa yang terjadi.

Lalu gue dan nyokap pulang, kemudian gue ganti baju, nah baru deh gue jadi "korban lebaran".
Memang hari ini gue perginya sama nyokap, jadi nyari uangnya ya di rumah temen-temen nyokap.


Kicauan